HARIANRIAU.CO - Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin Tembilahan tidak hanya fokus mengembangkan dan melestarikan kesenian yang bernuansa islami seperti maulid Habsy, berzanji dan lain sebagainya, tetapi juga memberikan perhatian terhadap kelestarian kesenian daerah.
Salah satunya kesenian Madihin yang saat ini perlahan-lahan hampir punah di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Kini kesenian tersebut mulai dihidupkan lagi oleh Ponpes yang berdiri sejak tahun 60an itu.
Adalah Razali dan Rizki, dua santri Ponpes Sabilal Muhtadin membawakan Madihin saat penutupan acara Musabaqah Maulid Habsy dan Berzanji antar Ponpes se Inhil yang ditaja Ponpes tersebut.
Selama kurang lebih dua puluh menit, penampilan dua santri itu mampu menarik perhatian dan menggundang tawa para hadirin yang hadir. Lewat syair yang kocak pesan moral dan dakwah pun disampaikan oleh Razali dan Rizki.
Pimpinan Yayasan Sabilal Muhtadin, Dr H Ali Azhar, S.Sos, MH yang akrab disapa Ustad Ajai mengungkapkan kesenian merupakan salah satu sarana yang efektif untuk menyampaikan syiar dakwah.
Dikatakan Master hukum tata negara itu, akan lebih baik lagi jika dakwah bisa dikombinasikan lewat kesenian-kesenian daerah, seperti salah satunya Madihin.
"Selain kesenian itu mulai punah, lewat madihin ini bisa kita kemas dengan nilai-nilai dakwah yang kita masukan lewat penampilan Madihin, setiap acara madihin itu kita tampilkan dan pemainnya adalah santri-santri kita, Madihin ini kita lestarikan untuk dakwah" ujar Ustad Ajai usai menutup acara lomba Habsy dan Berzanji di Ponpes Sabilal Muhtadin, Selasa (30/01/2018).
Dilanjutkan Ajai, selain kesenian daerah Madihin pihaknya juga akan mengembangkan kesenangan daerah lainnya seperti balamut dan lain kesenian lainnya.
"Kita ingin di pondok ini juga hidup dan berkembang kesenian-kesenian daerah, tentunya ini juga harus didukung semua pihak, santri-santri yang berbakat kita bina dan arahkan," ujar Ustad Ajai yang akan maju sebagai calon wakil bupati pada Pilkada Inhil 2018.
.jpeg)
